Minggu, 02 Januari 2011

Royal Jelly


Rahasia Awet Muda terdapat dalam kandungan Royal Jelly. Royal Jelly juga disebut susu lebah adalah makan khusus Ratu Lebah. Royal Jelly kaya akan hormon, berfungsi memperbaiki dan meremajakan sel-sel tubuh, otak, saraf dan organ tubuh – Efek Alami Anti Penuana dari Alam. Khasiat dan Keajaiban Royal Jelly sungguh luar biasa untuk kesehatan.
royal%20jelly Royal Jelly
Apa Itu Royal Jelly? adalah cairan kental berwarna putih yang dihasilkan lebah muda sebagai bahan makanan Larva Lebah dan makanan khusus Ratu lebah sepanjang hidupnya.
Apa saja komposisi Royal Jelly? Royal Jelly sangat kaya akan Asam Amino, Hormon-hormon, Vitamin B alami (B1,B2,B3,B5,B6,B12), Niacin, Biotin, Asam panthotenat, Asam Folat,Vitamin C. Mineral (nitrogen, phosphor, belerang, besi, mangan, nikel, cobalt, selenium, emas, chrom, bismuth.Secara kasar Royal Jelly mengandung 12% protein, 14% karbonhidrat dan 5% lipid.
Darimana Royal Jelly dihasilkan? Royal Jelly dihasilkan oleh lebah muda yang memakan bee pollen dan madu kemudian dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar hypopharyngeal berupa cairan putih kental, yang berada di kedua sisi yaitu kepala dan leher lebah.Ratu lebah meminum langsung Royal Jelly dari kelenjar Lebah madu itu.
Khasiat Royal Jelly:
2.    Sindrome menoupouse, impotent, ketidaksuburan.
3.    Kanker/efek kemoterapi.
4.    Tulang patah, tulang rapuh.
5.    Penyembuhan pasca operasi.
6.    Parkinson, kerusakan memori,
7.    Pertumbuhan terhambat
8.    Kelelahan kronis.
9.    Diabetes.
10.  Arteriosclerosis
11.  Atherosclerosis
12.  Arthritis/rhemautik
13.  Anemia.
14.  Tekanan darah tinggi
15.  Kadar kolesterol tinggi
16.  Infeksi kandung kemih / empedu.
17.  Asthma.
18.  Penyakit Tukak Lambung.
19.  Manutrisi
20.  Impetigo.
21.  Kecerdasan otak, Dll
Pendapat Ahli dan Dunia Medis Modern terhadap keistimewaan Royal Jelly?
  1. H.W. Schmidt,M.D. (German Medical Association) Royal Jelly memperbaiki hidup dan kekuatan, memperlambat proses penuaan (awet muda), mempertahankan keremajaan, menyegarkan badan dan menguatkan otak.
  2. Prof. Prosperi (APIMONDIA 16) Melaporkan Keberhasilannya dalam menangani perkembangan anak yang lahir prematur, kurang gizi, dan menderita berbagai penyakit hanya dengan Royal Jelly.
  3. Dr. O’Connel (AS) : Royal Jelly berhasil menyembuhkan penyakit Parkinson dan Buerger.
  4. Prof. Galeazzi-Lisi. Penderita kanker yang direkomendasikan memakan Royal Jelly menunjukan daya hidup pasien dapat pulih kembali.
Bagaimana Cara Peternakan Lebah Bina Apiari Memanen Royal Jelly?
  1. Menyiapkan lebah yang berkwalitas dengan diberi pakan bee pollen dan madu yang cukup.
  2. Memilih telur calon larva untuk ditempakant kedalam cell2 yang menyerupai sarang lebah.
  3. Lebah muda akan mengisi cell2 yang telah diberi larva dengan royal jelly sebagai makanannya selama 3 hari.
  4. Setelah 3 hari pekerja yang telah terlatih akan memanen royal jelly. Dengan cara mengangkat larva sehingga di dalam cell hanya tinggal royal jelly.
  5. Royal jelly yang telah dipanen langsung dibekukan pada suhu dibawah -24 derjat C.Royal Jelly yang dihasilkan oleh Bina Apiari sangat dijaga kwalitas dan kemurnianya.
read more

Royal Jelly untuk Nutrisi Kulit dan Rambut



 Royal jelly tidak sama dengan madu. Royal jelly adalah susu yang dihasilkan oleh lebah pekerja untuk memberi makan lebah-lebah muda dan sebagai persembahan kepada ratu lebah. Para lebah pekerja yang menghasilkan susu ini diperkirakan hanya berusia sekitar 40 hari, sementara ratu lebah yang meminum susu lebah ini bisa hidup antara 5 dan 6 tahun. Kekhasiatan ini sudah dikenal para bangsawan China sejak ratusan tahun lalu untuk menjaga kesehatan dan umur panjang.

Kini para ilmuwan dari Perancis dan Swiss mendapati bahwa khasiat yang dimiliki royal jelly ternyata mampu menutrisi kulit dan rambut. Rahasianya terletak pada kandungan yang dimiliki royal jelly. Susu lebah bagaikan konsentrat alami yang banyak mengandung nutrisi alami, antara lain glucid, protein, amino acid, vitamin (B1, B2, B5, B6), garam mineral, dan oligo element. Bahkan, royal jelly juga disebut-sebut memiliki kandungan antioksidan dan antibiotik yang mampu menutrisi kulit.
Karena kandungannya yang baik dan mudah diserap, Seperti dikatakan oleh www.naturalbeautyworkshop.com royal jelly banyak ditemui di produk-produk perawatan kulit. Royal jelly banyak digunakan dalam produk-produk pelembab karena khasiatnya yang membuat tekstur kulit semakin halus dan membantu meminimalisasi kerutan. Dikatakan pula royal jelly mampu mengurangi kulit kusam, kemerahan, dan flek, bahkan eksim.
Khasiat royal jelly mampu melewati batas waktu dan hingga kini para ilmuwan terus menemukan kelebihan royal jelly untuk kecantikan. Bahkan, untuk rambut, royal jelly mampu menutrisi jaringan rambut yang berpengaruh terhadap keelastisitasannya
read more

Propolis menyembuhkan Gagal ginjal akut


Kejang dan kaku akhirnya menyingkap tabir gagal ginjal bagi seorang pasien di Surabaya, Jawa Timur. Di rumah sakit, barulah terkuak rahasia kejang dan kaku itu. Dokter mendiagnosis fungsi gagal positif turun. Di tubuh pria berusia 16 tahun itu terdeteksi penumpukan sisa metabolism protein dan kekurangan elektrolit. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dokter member suntikan elektrolit.
Sejak itu remaja tersebut mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur, terlarang mengkonsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolism protein. Konsumsi protein ditakar hanya 40 gr sehari.
Propolis mengandung senyawa flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi Ginjal dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel-sel pada ginjal.”
Selama 3 tahun ia hidup dibawah pengawasan dokter. Meski demikian kesehatan pasien itu menurun akibat mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanpun tidak terkontrol. Fungsi ginjal bukan lagi turun, tetapi positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0.6-12 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar Rp.800.000. Menghindari cuci darah ternyata beresiko tinggi.
Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl. Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Opsi lain, berupa transplantasi ginjal dengan biaya mencapai Rp.400juta. Salah satu dari orangtua pasien harus rela menyumbangkan ginjal.
Menurut dr. Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, sperti kreatinin dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi ini berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah. Oleh karena itu pasien di Surabaya itu menuruti saran dokter, yakni opname sekaligus melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan.
Frekuensi cuci darah setiap 5 hari sekali. Selain itu penderita gagal ginjal harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak membertkan kerja ginjal. Pasien itu akhirnya mengkonsumsi 1 sendok makan propolis yang dicampurkan dalam 50 cc air. Frekuensi 3 kali sehari sebelum makan. Satu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, khasiat propolis mulai tampak. Kadar kreatinin turun di bawah 10 mg/dl sehingga tidak perlu cuci darah.
Hasil itu merupakan kabar gembiar. Cuci darah berhenti sama sekali setelah setahun rutin mengkonsumsi propolis. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar keratin turun menjadi 4 mg/dl. Meski demikian konsumsi propolis dilanjutkan sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina.
Propolis menurut Prof.Dr. Mustofa MKes Apt, periset di Badan Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan.
Stadium Penyakit Ginjal
Pada 2002, National Kidney Foundation AS menerbitkan pedoman pengobatan yang menetapkan lima stadium chronic kidney disease (CKD) berdasarkan ukuran GFR yang menurun. Pedoman tersebut mengusulkan tindakan yang berbeda untuk masing-masing stadium penyakit ginjal.
Glomerular Filtration Rate (GFR) adalah hitungan yang menandai tingkat efisiensi penyaringan bahan ampas dari darah oleh ginjal. Kreatinin adalah bahan ampas dalam darah yang dihasilkan oleh penguraian sel otot secara normal selama kegiatan. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya pada air seni untuk dikeluarkan dari tubuh. Bila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam darah
* Risiko CKD meningkat. GFR 90 atau lebih dianggap normal. Bahkan dengan GFR normal, kita mungkin berisiko lebih tinggi terhadap CKD bila kita diabetes, mempunyai tekanan darah yang tinggi, atau keluarga kita mempunyai riwayat penyakit ginjal. Semakin tua kita, semakin tinggi risiko. Orang berusia di atas 65 tahun dua kali lipat lebih mungkin mengembangkan CKD dibandingkan orang berusia di antara 45 dan 65 tahun. Orang Amerika keturunan Afrika lebih berisiko mengembangkan CKD.
* Stadium 1: Kerusakan ginjal dengan GFR normal (90 atau lebih). Kerusakan pada ginjal dapat dideteksi sebelum GFR mulai menurun. Pada stadium pertama penyakit ginjal ini, tujuan pengobatan adalah untuk memperlambat perkembangan CKD dan mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
* Stadium 2: Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan pada GFR (60-89). Saat fungsi ginjal kita mulai menurun, dokter akan memperkirakan perkembangan CKD kita dan meneruskan pengobatan untuk mengurangi risiko masalah kesehatan lain.
* Stadium 3: Penurunan lanjut pada GFR (30-59). Saat CKD sudah berlanjut pada stadium ini, anemia dan masalah tulang menjadi semakin umum. Kita sebaiknya bekerja dengan dokter untuk mencegah atau mengobati masalah ini.
* Stadium 4: Penurunan berat pada GFR (15-29). Teruskan pengobatan untuk komplikasi CKD dan belajar semaksimal mungkin mengenai pengobatan untuk kegagalan ginjal. Masing-masing pengobatan membutuhkan persiapan. Bila kita memilih hemodialisis, kita akan membutuhkan tindakan untuk memperbesar dan memperkuat pembuluh darah dalam lengan agar siap menerima pemasukan jarum secara sering. Untuk dialisis peritonea, sebuah kateter harus ditanam dalam perut kita. Atau mungkin kita ingin minta anggota keluarga atau teman menyumbang satu ginjal untuk dicangkok.
* Stadium 5: Kegagalan ginjal (GFR di bawah 15). Saat ginjal kita tidak bekerja cukup untuk menahan kehidupan kita, kita akan membutuhkan dialisis atau pencangkokan ginjal.
Selain memantau GFR, tes darah dapat menunjukkan apakah zat-zat tertentu dalam darah kurang berimbang. Bila tingkat fosforus atau kalium mulai naik, sebuah tes darah akan mendesak dokter untuk menangani masalah ini sebelum mempengaruhi kesehatan kita secara permanen.

read more

Propolis Atasi 30 Penyakit Terbukti Secara Ilmiah


Peti mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah disiapkan. Kondisi pria 61 tahun itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter menawarkan operasi by pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid itu, tetapi keluarga menolak.
Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp150-juta itu sangat mahal. ‘Jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau menyengsarakan anak-istri,’ kata Sarbini yang merokok sejak 1970 dan menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. Apalagi menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%. Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun disiapkan.
Tak ada pilihan lain bagi Sri Subekti selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 September 2005 itu mereka meninggalkan rumahsakit di Bandung dan pulang ke Depok, Jawa Barat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 1944 itu hanya terbaring. Seluruh aktivitasnya dilangsungkan di atas tempat tidur. Keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian Sarbini.
Pertahanan kota
Jauh sebelum disarankan operasi, Sarbini berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal. Sekadar menyebut contoh ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih Artocarpus altilis. Lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan. Ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3 kali sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.
Beberapa hari setelah tiba di rumah, H Anwar, orangtua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis. Sarbini pun patuh dan mengkonsumsi propolis 3 kali sehari. Tiga jenis obat dari dokter – sama dengan yang di konsumsi sebelumnya – ia telan 1 jam setelah menelan propolis. Sepekan berselang, pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya. ‘Saya bisa berjalan 5 meter dan mengangkat gayung,’ kata Sarbini.
Itu kemajuan luar biasa. Sebelumnya, jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tak mampu. Dada yang semula sakit seperti ditusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang. Keruan saja istri dan keluarganya senang bukan kepalang. Sebulan kemudian ia merasa sangat bugar. Saat ditemui Trubus di rumahnya pada 16 Desember 2009, Sarbini tampak gagah.
Aktivitasnya jalan sehat ketika pagi dan mengajar pada siang hingga sore hari. Singkat kata keluhan-keluhan yang dulu ia rasakan, hilang sama sekali. Kesembuhannya memang belum ia buktikan melalui pemeriksaan medis. Setelah kondisinya membaik, 4 tahun terakhir Sarbini belum memeriksakan jantung lantaran biaya relatif mahal, mencapai Rp25-juta.
Menurut dr Robert Hatibi di Jakarta sembuhnya Sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis. Sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh darah di jantung. Selain mengikis, ‘Propolis juga menjaga kemudian mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena jantung,’ kata Hatibi.
Mumi
Propolis yang dikonsumsi Sarbini merupakan produk yang dihasilkan lebah. Spesies yang banyak diternakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera. Propolis berbeda dengan madu, produk utama lebah. Madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Pada sarang buatan berupa kotak kayu, lebah-lebah pekerja meletakkan propolis di celah antarpapan, bingkai, atau tutup sarang.
Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor mengatakan lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan bahan campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan polen.
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani: pro berarti sebelum, polis bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum sampai kota. Bagi lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang, menutup lubang, dan mensterilkan sarang. ‘Kota’ lebah selalu dalam kondisi steril berkat propolis.
Hotnida mengatakan fungsi propolis lain adalah membungkus atau memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang lebah. Dengan demikian propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, cendawan, dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang tetap steril. Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan tak busuk lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang ditiru oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.
Menurut Ir Bambang Soekartiko, pemilik Bina Apiari, kualitas propolis tergantung dari sumber tanaman dan proses pembuatan. Tanaman sumber propolis di negara subtropis seperti Bulgaria, Korea, dan Rusia adalah pohon poplar Populus sp. Brasil mempunyai Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. Brasil sohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia.
Produknya yang terkenal adalah propolis hijau bermutu tinggi karena kandungan bioflavonoid yang tinggi. Flavonoid merupakan komponen tumbuhan yang bersifat sebagai bahan-bahan anticendawan, antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antiinflamasi. ‘Di Indonesia belum ada penelitian jenis tanaman sumber propolis yang kandungan bioflavonoid tinggi,’ kata Soekartiko (baca: Rahasia dalam Sebuah Sarang halaman 25).
Kotoran?
Warna propolis beragam, meski pada umumnya cokelat gelap. Namun, kadang-kadang ditemukan juga propolis berwarna hijau, merah, hitam, bahkan putih tergantung dari sumber resin. Produksi propolis relatif kecil, 20 gram setahun dari 200.000 lebah. Karena warnanya yang cenderung gelap itulah banyak peternak lebah menganggap propolis sebagai kotoran.
Apalagi para peternak itu juga belum mengetahui khasiat propolis. Oleh karena itu mereka justru membuang propolis dari sarang karena menganggap kotor. Padahal, untuk memanen propolis, relatif mudah. Peternak mengerok secara hati-hati dan mengekstraknya (baca: Kuncinya pada Pelarut halaman 20). Nah, karena jarang dilirik peternak, maka penggunaan propolis untuk kesehatan kalah populer ketimbang produk lebah lain seperti madu dan royal jeli. Peternak lebah di Amerika Serikat juga menganggap propolis sebagai bahan pengganggu. Propolis melekat di tangan, pakaian, dan sepatu ketika cuaca panas serta berubah keras dan berkerak ketika dingin.
Padahal, harga propolis jauh lebih mahal daripada madu. Saat ini di Indonesia harga propolis di tingkat peternak mencapai Rp700.000; madu, Rp35.000 per kg. Baru pada akhir 1990-an propolis dilirik sebagai bahan berkhasiat ketika Jepang meriset lem lebah untuk kesehatan. Takagi Y dari Sekolah Kesehatan Universitas Suzuka membuktikan keampuhan propolis meningkatkan sistem imunitas tubuh. Riset lain dari University of Japan membuktikan bahwa propolis mengurangi risiko sakit gigi. Dari pembuktian ilmiah itulah penggunaan propolis sohor di Jepang.
Riset ilmiah
Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para periset menguji ilmiah lem lebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.
Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg. Faktanya, dosis konsumsi propolis di masyarakat amat rendah, hanya 1 – 2 tetes dalam segelas air minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam 50 ml air.
‘Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik,’ kata Mulyati. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah itu – toksisitas akut dan toksisitas subkronik – membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman dikonsumsi.
Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof Dr Mustofa MKes, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset in vitro propolis sebagai antikanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan Siha – keduanya sel kanker serviks – serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara).
Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2 kali sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20 – 41 ?g/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.
Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20 – 41 ?g/ml. Angka itu setara 0,02 – 0,041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50 tokoferol cuma 4 – 8 ppm. Artinya ntuk menghambat radikal bebas dengan propolis perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.
Pada uji in vivo, propolis berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan ‘merantau’ ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
‘Terjadi penurunan volume dan jumlah nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis,’ ujar dr Woro Rukmi Pratiwi MKes, SpPD, anggota tim riset. Dalam penelitian itu belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker. Namun, menurut dr Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang bersifat antikanker adalah asam caffeat fenetil ester.
Terpadu
Banyak bukti empiris yang menunjukkan penderita-penderita penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. ‘Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah,’ kata dr Ivan. Sekadar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginja), dan Rohaya (diabetes mellitus). Menurut dr Hafuan Lutfie MBA mekanisme kerja propolis sangat terpadu. Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.
Yang lebih penting propolis menstimuli daya tahan tubuh. ‘Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit,’ kata Lutfie, dokter alumnus Universitas Sriwjaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator. Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis. Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis – bakteri penyebab tuberkulosis (TB) – menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF. Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.
Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. ‘Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh,’ kata dr Eko.

read more